Mengenal ISO 17024: Standar Internasional untuk Lembaga Sertifikasi Personel

Apa Itu ISO 17024?
ISO 17024 adalah standar internasional yang dikeluarkan oleh International Organization for Standardization (ISO) untuk menetapkan persyaratan umum dalam proses sertifikasi personel. Di Indonesia, standar ini diadopsi menjadi SNI ISO 17024:2012. Tujuan utama dari ISO 17024 adalah memastikan bahwa lembaga sertifikasi:
- Menilai kompetensi individu dengan cara yang objektif dan transparan.
- Menghindari konflik kepentingan dalam proses sertifikasi.
- Menjaga kepercayaan publik terhadap proses sertifikasi dan pemegang sertifikat.
Saat ini NetCampus juga sedang dalam proses administratif untuk mendapatkan sertifikasi ISO 17024. Kami menargetkan sertifikasi ini dapat diraih di akhir tahun 2025. Dengan demikian NetCampus dengan sertifikasi ini ISO 17024 secara resmi menjadi sertifikasi internasional untuk bidang teknologi informasi.
Prinsip Utama dalam ISO 17024
ISO 17024 menetapkan beberapa prinsip utama yang harus diikuti oleh lembaga sertifikasi untuk memastikan bahwa proses sertifikasi dilakukan dengan kredibilitas tinggi dan diakui secara internasional. Prinsip-prinsip ini menjadi fondasi utama dalam membangun kepercayaan publik terhadap hasil sertifikasi yang dikeluarkan. Berikut adalah penjelasan mendalam mengenai setiap prinsip utama dalam ISO 17024:
1. Ketidakberpihakan (Impartiality)
Ketidakberpihakan adalah elemen kunci dalam memastikan kredibilitas lembaga sertifikasi. Dalam konteks ISO 17024, lembaga sertifikasi diwajibkan untuk bersikap netral dan tidak memihak dalam seluruh proses sertifikasi, mulai dari pendaftaran, pengujian, hingga pengambilan keputusan sertifikasi.
Ketidakberpihakan berarti bahwa keputusan sertifikasi tidak boleh dipengaruhi oleh tekanan eksternal seperti:
- Kepentingan komersial atau politik.
- Hubungan pribadi atau profesional dengan kandidat.
- Tekanan dari pihak ketiga, termasuk pemilik, sponsor, atau mitra bisnis.
Untuk memastikan ketidakberpihakan, lembaga sertifikasi harus memiliki:
- Struktur organisasi yang independen dari pemangku kepentingan yang memiliki kepentingan komersial terhadap hasil sertifikasi.
- Kebijakan tertulis yang menetapkan mekanisme pengendalian potensi konflik kepentingan.
- Proses evaluasi risiko untuk mengidentifikasi dan mengatasi potensi bias atau konflik kepentingan dalam pengambilan keputusan.
Sebagai contoh, jika seorang penguji atau evaluator memiliki hubungan pribadi atau profesional dengan kandidat, lembaga sertifikasi harus memiliki prosedur yang jelas untuk mengganti penguji tersebut guna memastikan hasil yang objektif dan tidak memihak.
2. Kompetensi (Competence)
Kompetensi adalah prinsip inti yang memastikan bahwa hasil sertifikasi benar-benar mencerminkan kemampuan dan keahlian pemegang sertifikat. Lembaga sertifikasi diwajibkan untuk memiliki personel yang memiliki kompetensi tinggi dalam proses sertifikasi, mulai dari pengujian hingga pengambilan keputusan.
Kompetensi dalam ISO 17024 mencakup tiga aspek utama:
- Pengetahuan (Knowledge) — Penguji dan pengambil keputusan harus memiliki pemahaman mendalam tentang bidang keahlian yang diuji, termasuk standar industri, teknologi terbaru, dan regulasi yang berlaku.
- Keterampilan (Skills) — Penguji harus mampu mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam proses penilaian dengan cara yang objektif dan profesional.
- Pengalaman (Experience) — Personel yang terlibat dalam sertifikasi harus memiliki pengalaman kerja yang relevan dan pernah terlibat dalam pengujian atau evaluasi di bidang terkait.
Untuk menjaga dan meningkatkan kompetensi, lembaga sertifikasi diwajibkan untuk:
- Melakukan pelatihan rutin dan pengembangan profesional bagi personel yang terlibat dalam proses sertifikasi.
- Melakukan evaluasi kinerja secara berkala untuk memastikan bahwa penguji dan pengambil keputusan memiliki standar keahlian yang tinggi.
- Melibatkan pakar eksternal jika diperlukan untuk memastikan bahwa pengujian dan evaluasi kompetensi tetap relevan dengan perkembangan industri.
Sebagai contoh, dalam lembaga sertifikasi TI seperti NetCampus, penguji harus memiliki sertifikasi profesional di bidang teknologi informasi dan memiliki pengalaman praktis dalam implementasi teknologi untuk memastikan bahwa pengujian mencerminkan standar industri yang berlaku.
3. Transparansi (Transparency)
Transparansi adalah prinsip yang memastikan bahwa seluruh proses sertifikasi dilakukan secara terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan kepada semua pihak yang berkepentingan. Transparansi menciptakan kepercayaan antara lembaga sertifikasi dan masyarakat, karena proses dan hasil sertifikasi dapat diakses dan dievaluasi dengan jelas.
Dalam konteks ISO 17024, transparansi mencakup:
- Proses dan Persyaratan Sertifikasi — Lembaga sertifikasi harus mengkomunikasikan dengan jelas syarat, prosedur, dan kriteria penilaian kepada kandidat sebelum mereka mengikuti proses sertifikasi.
- Hasil dan Keputusan Sertifikasi — Keputusan sertifikasi harus didokumentasikan dan dapat dijelaskan kepada kandidat. Jika sertifikasi tidak diberikan, lembaga sertifikasi wajib memberikan alasan yang jelas.
- Biaya dan Waktu Pelaksanaan — Lembaga sertifikasi harus memberikan informasi yang transparan mengenai biaya, durasi, dan jadwal pelaksanaan proses sertifikasi.
- Penanganan Keluhan dan Banding — Lembaga sertifikasi harus memiliki mekanisme formal untuk menangani keluhan dan banding dari kandidat yang merasa keberatan dengan hasil sertifikasi.
Sebagai contoh, jika seorang kandidat gagal dalam proses sertifikasi, lembaga sertifikasi harus memberikan laporan evaluasi yang rinci, termasuk area yang perlu diperbaiki dan kesempatan untuk mengajukan banding jika kandidat merasa hasil tersebut tidak sesuai dengan proses yang ditetapkan.
Transparansi yang tinggi memastikan bahwa tidak ada “ruang abu-abu” dalam proses sertifikasi, sehingga hasil sertifikasi dapat dipercaya oleh pemangku kepentingan di industri terkait.
4. Konsistensi (Consistency)
Konsistensi adalah prinsip yang menjamin bahwa proses sertifikasi memberikan hasil yang adil dan setara bagi semua kandidat, tanpa terkecuali. Konsistensi memastikan bahwa standar dan prosedur yang diterapkan dalam proses sertifikasi bersifat seragam dan dapat diulang dengan hasil yang sama di berbagai kondisi dan lokasi.
Untuk mencapai konsistensi, lembaga sertifikasi harus:
- Menetapkan standar evaluasi yang jelas dan terukur untuk setiap bidang keahlian yang diuji.
- Menggunakan metode pengujian yang telah diuji keandalannya dan diakui secara luas di industri terkait.
- Melatih penguji untuk menerapkan standar yang sama dalam setiap proses evaluasi.
- Melakukan audit dan tinjauan rutin untuk memastikan bahwa hasil sertifikasi tetap sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Sebagai contoh, jika sebuah lembaga sertifikasi TI seperti NetCampus menyelenggarakan ujian sertifikasi jaringan komputer, maka penguji di setiap lokasi harus menggunakan soal, metode evaluasi, dan standar kelulusan yang sama. Jika seorang kandidat mengikuti ujian di Jakarta dan kandidat lain mengikuti ujian di Surabaya, hasil dan keputusan sertifikasi harus konsisten tanpa perbedaan dalam standar penilaian.
Konsistensi ini penting untuk membangun kredibilitas sertifikasi, karena pemegang sertifikat akan diakui memiliki kompetensi yang setara di seluruh dunia tanpa ada perbedaan interpretasi dalam proses penilaian.
Penerapan prinsip-prinsip ketidakberpihakan, kompetensi, transparansi, dan konsistensi dalam ISO 17024 memastikan bahwa proses sertifikasi benar-benar mencerminkan kemampuan individu secara objektif dan adil. Prinsip-prinsip ini membentuk dasar kepercayaan dan pengakuan internasional atas hasil sertifikasi yang dikeluarkan oleh lembaga sertifikasi.
NetCampus Menuju Sertifikasi ISO 17024
Sebagai salah satu lembaga sertifikasi untuk personil di bidang Teknologi Informasi (TI), NetCampus saat ini tengah mempersiapkan diri untuk mematuhi standar ISO 17024. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa sertifikat yang diterbitkan oleh NetCampus memiliki kredibilitas dan pengakuan yang setara dengan sertifikasi internasional teknologi informasi lainnya.
Dengan mengikuti standar ISO 17024, NetCampus menargetkan untuk:
- Menjamin bahwa proses sertifikasi dilakukan secara transparan dan tidak memihak.
- Meningkatkan kualitas pengujian dan proses evaluasi kompetensi.
- Memberikan pengakuan global kepada para pemegang sertifikat NetCampus.
- Menjadikan NetCampus sebagai lembaga sertifikasi TI yang diakui di tingkat internasional.
Langkah strategis ini menjadikan NetCampus sebagai salah satu pelopor dalam menghadirkan sertifikasi TI berkualitas tinggi di Indonesia. Dengan pendekatan yang profesional dan berbasis standar internasional, NetCampus siap bersaing dengan vendor sertifikasi besar lainnya yang telah melesat lebih dulu namanya di kancah global.
